Hal hal yang mempengaruhi perkembangan
Para siswa studi perkembangn
manusia memiliki minat terhadap proses universal perkembangan. Di lain pihak
mereka juga ingin mengetahui perbedan individual baik dari segi
pengaruhnyavterhadap perkembangan maupun hasilnya. Orang orang berbeda dalam
jenis kelamin ,tinggi, berat dan bentuk tubuh : dalam factor inheren seperti
kesehatan dan energy : Dalam karakter personal. Dan reaksi emosional. Konteks kehidupan
dan gaya hidup mereka juga dibedakan dalam : rumah, komonitas dan masyarakat
tempat mereka tinggal hubungan dengan sesame yang mereka miliki, jenis sekolah
yang mereka masuki (atau apakah mereka pernah sekolah atau tidak) dan bagaimana
mereka menghabiskan waktu senggang.
Mengapa seorang dapt berbeda
dengan yang lain? Jawabnya adalah karena perkembangan merupakan sesuatu yang
kompleks dan berbagai factor yang
mempengaruhinya pun tidak dapat diukur dengan akurat (atau bahkan disebak)
dengan kata lain para pakar tidak dapat
memberi jawaban lengkap tehadap pernyataan tersebut. Walaupun demikian ,
mereka telah belajar banyak tentang apa yang di butuhkan seseorang untuk dapat
berkembang secara normal. Bagaimana mereka
bereaksi terhadap berbagai pengaruh atas dan dalam diri mereka. Serta bagaimana
mereka dapat mengembangkan potensi mereka dengan sempurna.
Keturunan, lingkungan, dan
kematangan
Beberapa pengaruh atas
perkembangan berakar dari hereditas: kualitas genetic yang di warisi dari orang
tua biologis saat pembuahan. Pengaruh lain banyak berasal dari lingkungan dalam
dan luar : dunia yang di luar diri yang dimulai dari pengalaman kandungan, dan
pembelajaran yang didapat dari pengalaman. Perbedaan individual akan semakin
besar seiring dengan bertambahnya umur sesorang banyak perubahan mendasar pada
dalam masa bayi dan anak awal yang tampaknya berhubungan langsung dengan
kematangan tubuh dan otak, yaitu terbukanya tahapan alamiah perubahan fisik dan
pola perilaku, termasuk didalamnya kesiapan untuk menguasai suatu kemampuan
baru seperti bicara dan berjalan. Seiring tumbuhnya seorang anak menjadi remaja
kemudian dewasa, perbedaan dalam karakter bawaan dan pengalaman hidup akan
berperan besar.
Pengaruh kontekstual utama
Manusia adalah makhluk social. Dari
awal, mereka berkembang dalam konteks social dan historis. Anak yg lahir di
amerika serikat akan mendapatkan pengalaman yang sama sekali berbeda dengan
mereka yang lahir di amerika pada masa colonial. Bagi seorang bayi biasanya
konteks paling dekat yang di temukan adalh keluarga, akan tetapi keluarga pada
gilirannya keluarga akan dipengaruhi oleh lingkungannya yang lebih luas,
seperti lingkungan sekitar, komunitas dan masyarakat yang senatiasa berubah.
Keluarga, memiliki beragam bentuk
pada waktu dan tempat yang berbeda. Keluarga inti adalah unit dua generasi yang
memilki satu atau dua orang tua dengan anak biologis , ana adopsi atau anak
tiri mereka.
Keluarga besar ( extended family)
jaringan multi generasi yang memiliki ikatan darah – merupakan pola tradisioal
dari pengorganisasian masyarakat.
Status sosioekonomis dan lingkungannya.status social ekonomi (SSE)
Merupakan kombinasi dari berbagai
factor seperti pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Secara garis besar bukan SSE itu sendiri yang
mempengaruhi keluarga tersebut. Tetapi factor - factor yang diasosiasiakan
dengan SSE seperti jenis rumah dan tempat tinggal mereka , kualitas gizi dan
pelayanan kesehatan, pengawasan, pendidikan, dan berbagai kesempatan lain yang
tersedia untuk mereka.
SSE membatasi pilihan keluarga
berkenaan dengan tempat tinggal. Para periset telah meneliti bagaimana pengaruh
komposisi lingkungan pertetangga terhadap perkembangan. Sejuh ini, aspek
terkuat tampaknya adalah penghasial rata – rata (income) dan kualitas sumber
daya manusia dari sebuah lingkungan –yang merupakan persentasi dari orang dewasa
berpendidikan dan mempunyai pekerjaan yang dapat membangun fondasi perekonomian
sebuah komonitas dan menyajikan teladan panutan.
Ancaman terhadap kesejahtraan
anak akan berlipat ganda jika factor resiko (risk factor) – kondisi yang meningkatkan
keluaran negative dari lingkungan – juga eksis. Hidup dalam lingkungan miskin
dengan sejumlah penduduk menganggur membuat hanya sangat sedikit dukungan social
tersedia.
Pengaruh normatif dan nonnormatif
Peristiwa atau factor normatif akan
dialami dengan cara yang sama oleh sebagian besar orang dalam sebuah kelompok. Factor
pengaruh nomatif berbasis usia berlangsung bagi orang dalam kelompok usia
tertentu. Factor tersebut mencakup peristiwa biologis (seperti pubertas dan menopause)
dan juga peristiwa social ( seperti masuk sekolah, menikah, menjadi orang tua
dan pensiun).
Factor pengaruh normatif berbasis
sejarah merupakan hal yang secara umum terjadi pada kelompok (cohort) tertentu
; sekelompok orang yang lahir pada waktu yang sama, seperti pada masa great depression.
Tergantung dimana dan kapan mereka hidup, seluruh generasi akan merasan efek
dari periode kesejahtraan ekonomi, resensi, peran, kelaparan, bencana alam atau
ledakan nuklir dan dari perkembangan kultur .
Factor pengaruh nonnormatif
adalah peristiwa luar biasa yang berpengaruh besar pada kehidupan seseorang. Factor
pengaruh tersebut dapat saja berupa peristiwa biasa yang terjadi pada waktu
yang tidak biasa (seperti menikah di usia
dini ) atau berupa peristiwa yang tidak biasa ( seperti lahir cacat atau
teramcam serangan teroris)
Mendeteksi Tumbuh Kembang Anak
periode paling penting dalam
tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pada masa ini, semua pertumbuhan
dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak Anda ke depannya.
Selain itu, pada masa ini juga sang anak akan mengalami perkembangan dalam hal
kesadaran sosial, kemampuan berbahasa, emosional, kecerdasan serta kreativitas,
yang juga akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Tumbuh kembang anak berlangsung
secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak pembuahan
di dalam rahim hingga dewasa. Bukan hanya fisik yang bertumbuh, kepandaian sang
anak pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pertumbuhan tersebut
ditandai oleh bertambahnya ukuran fisik dan struktur fisik seorang anak.
Sedangkan perkembangan terkait dengan perkembangan fungsi yang meliputi
kemampuan motorik, kognisi, bahasa dan sosial.
Jika dibagi-bagi, kebutuhan dasar
seorang anak dapat dibagi menjadi 3 yaitu "Asuh, Asih dan Asah".
Kebutuhan Asuh yaitu segala sesuatu kebutuhan yang menyangkut biomedis seperti
asupan gizi selama dalam kandungan, pakaian, perawatan kesehatan berupa
imunisasi serta pencegahan terhadap timbulnya gejala penyakit dan kebutuhan
akan tempat tinggal.
Sementara kebutuhan Asih
merupakan segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan emosional sang anak
seperti kasih sayang, penghargaan, pujian, tanggung jawab serta perhatian.
Kebutuhan asih juga salah satunya memberikan rasa aman pada sang anak dengan
adanya kontak fisik dan psikis dengan sang ibu sedini mungkin. Untuk itu, dalam
memberikan hukuman sebaiknya tidak memarahi sang anak tetapi berikanlah
contoh-contoh yang penuh dengan kasih sayang.
Sedangkan kebutuhan Asah
merupakan kebutuhan tentang stimulasi mental dini. Disini merupakan awal mula
terjadinya proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sejak
dini, disesuaikan dengan tingkat perkembangan sang anak. Jika dididik sejak
dini, pada saat umur anak menginjak 4-5 tahun akan terbentuk kepribadian dan
etika yang baik, cerdas, terampil serta mandiri.
Selain kebutuhan-kebutuhan di
atas, yang tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak adalah nutrisi yang
didapatkannya. Nutrisi sangat penting peranannya dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak sejak berada di dalam kandungan sampai lahir hingga masa
pubertas. Sejak sang anak lahir sampai berumur 24 bulan, orangtua wajib
memperhatikan asupan gizi yang lengkap serta pemberian stimulasi atau
rangsangan, karena nutrisi dan stimulasi tersebut sudah merupakan satu kesatuan
yang harus dipenuhi. Sang anak membutuhkan nutrisi untuk menunjang kemampuan
otak serta daya tahan tubuhnya, sementara stimulasi selain berfungsi sebagai
pengalaman dini sang anak juga sebagai bagian dari proses tumbuh kembangnya.
Nutrisi sangat penting untuk
meningkatkan dan memelihara kecerdasan otak, maka dari itu nutrisi bagi anak
Anda harus dicukupi dari makanan yang Anda berikan pada sang anak sehari-hari.
Bagi yang masih bayi, kebutuhan nutrisinya cukup terpenuhi dengan diberikan
ASI. Tetapi bila sang bayi telah memperoleh makanan tambahan, maka makanan yang
diberikan harus mengandung karbohidrat, mineral, lemak, protein dan vitamin
yang cukup.
Berikut tingkat perkembangan anak
berdasarkan umurnya :
* 4-6 minggu
* Mulai tersenyum secara spontan,
diikuti dengan mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian. 12-16 minggu
* Dapat menegakkan kepala,
tengkurap sendiri, menoleh ke arah datangnya suara, serta menggenggam benda
yang diletakkan di tangannya. 20 minggu
* Mampu meraih benda-benda yang
didekatkan padanya. 26 minggu
* Dapat duduk dibantu oleh kedua
tangannya, memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain dan bisa
makan biskuit sendiri. 9-10 bulan
* Mampu memegang benda dengan ibu
jari dan telunjuk, merangkak, bersuara, serta menunjuk dengan jarinya. 13-15
bulan
Dapat mengucapkan kata-kata
tunggal, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, bermain dengan
orang lain, berjalan tanpa dibantu serta mencorat-coret.
GIZI memiliki peranan yang tidak
diragukan lagi pada tumbuh kembang anak terutama dalam kaitannya dengan
lingkungan anak sejak dalam kandungan hingga remaja. Pola makan dan kualitas
makanan anak di negara-negara tropik merupakan tantangan yang sangat perlu
dikaji lebih mendalam untuk menjawab masalah gizi pada tumbuh kembang anak di
Indonesia.
Sejak lama telah diketahui bahwa
gizi sangat penting peranannya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak
sejak konsepsi dalam rahim dan berakhir pada masa pubertas. Dalam tumbuh
kembang anak terdapat tahapan yang perlu diperhatikan pada periode kritis :
* Tahap Prenatal (dalam rahim)
* Merupakan bagian dari suatu proses perkembangan genetik yang dimodifikasi oleh variabel ibu (maternal), apabila ibu hamil mendapatkan makanan yang cukup, maka bayi yang dikandungnya akan lahir normal. Pada ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Tahap Postnatal (pasca lahir)
Dimana bayi dalam proses tumbuh kembang hingga dewasa dipengaruhi oleh lingkungan hidup keluarganya, sosial, ekonomi dan faktor lingkungan lainnya.
Gizi yang tepat merupakan promosi
utama untuk pertumbuhan dan perkembangan normal pada tahap-tahap waktu anak di
atas. Oleh karena itu anak membutuhkan :
* Makro Nutrien (protein, lemak,
karbohidrat dan cairan)
* Mikro Nutrien (vitamin dan
mineral)
Dalam era globalisasi ini
perkembangan teknologi pangan dan gizi tampak sangat menonjol sehingga produk
yang ditawarkan pada masyarakat semakin banyak dan bervariasi. Kebutuhan gizi
pada usia balita perlu diperhatikan tentang kualitas ASI dan kemampuan
memberikan ASI ekslusif pada ibu bekerja di Indonesia hingga 6 bulan.
Perubahan pemberian makanan dan
kesukarannya menjelang 2 tahun merupakan akhir kritis yang sangat menentukan.
Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi bagi balita diperlukan makanan
pendamping ASI yang bergizi yang kaya akan kandungan protein, vitamin dan
mineral.
Untuk menghindari masalah yang serius karena kekurangan gizi makan pada tahap-tahap diatas, yaitu diperlukan tahap :
Untuk menghindari masalah yang serius karena kekurangan gizi makan pada tahap-tahap diatas, yaitu diperlukan tahap :
* Tahap Prenatal
* Perlu tambahan nutrisi dengan
tujuan untuk meningkatkan status gizi para ibu hamil dengan cara menerapkan
pola makan yang baik, mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang bergizi serta
meminum susu khusus ibu hamil yang memiliki kandungan gizi yang baik. Tahap
Postnatal
Perlu makanan pendamping ASI (MPASI) yang bermutu dan bergizi tinggi setelah bayi diberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan.
Perlu makanan pendamping ASI (MPASI) yang bermutu dan bergizi tinggi setelah bayi diberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan.
Sumber :
-
Papalia E Diane, Wendkos Old Sally, Felman Ruth
Duskin, 2008, Human Development ( psikologi perkembangan) edisi kesembilan,
kencana preneda media group ; Jakarta.
- http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=916_Mendeteksi-Tumbuh-Kembang-Anak
( diakses senin 16 januari 2012 pukul 18:06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar