Senin, 16 Januari 2012

‘ HAL – HAL YAN MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DAN TUMBUH KEMBANG ANAK ’



 Hal hal yang mempengaruhi perkembangan
Para siswa studi perkembangn manusia memiliki minat terhadap proses universal perkembangan. Di lain pihak mereka juga ingin mengetahui perbedan individual baik dari segi pengaruhnyavterhadap perkembangan maupun hasilnya. Orang orang berbeda dalam jenis kelamin ,tinggi, berat dan bentuk tubuh : dalam factor inheren seperti kesehatan dan energy : Dalam karakter personal. Dan reaksi emosional. Konteks kehidupan dan gaya hidup mereka juga dibedakan dalam : rumah, komonitas dan masyarakat tempat mereka tinggal hubungan dengan sesame yang mereka miliki, jenis sekolah yang mereka masuki (atau apakah mereka pernah sekolah atau tidak) dan bagaimana mereka menghabiskan waktu senggang.
Mengapa seorang dapt berbeda dengan yang lain? Jawabnya adalah karena perkembangan merupakan sesuatu yang kompleks  dan berbagai factor yang mempengaruhinya pun tidak dapat diukur dengan akurat (atau bahkan disebak) dengan kata lain para pakar tidak dapat  memberi jawaban lengkap tehadap pernyataan tersebut. Walaupun demikian , mereka telah belajar banyak tentang apa yang di butuhkan seseorang untuk dapat berkembang secara normal.  Bagaimana mereka bereaksi terhadap berbagai pengaruh atas dan dalam diri mereka. Serta bagaimana mereka dapat mengembangkan potensi mereka dengan sempurna.
Keturunan, lingkungan, dan kematangan
Beberapa pengaruh atas perkembangan berakar dari hereditas: kualitas genetic yang di warisi dari orang tua biologis saat pembuahan. Pengaruh lain banyak berasal dari lingkungan dalam dan luar : dunia yang di luar diri yang dimulai dari pengalaman kandungan, dan pembelajaran yang didapat dari pengalaman. Perbedaan individual akan semakin besar seiring dengan bertambahnya umur sesorang banyak perubahan mendasar pada dalam masa bayi dan anak awal yang tampaknya berhubungan langsung dengan kematangan tubuh dan otak, yaitu terbukanya tahapan alamiah perubahan fisik dan pola perilaku, termasuk didalamnya kesiapan untuk menguasai suatu kemampuan baru seperti bicara dan berjalan. Seiring tumbuhnya seorang anak menjadi remaja kemudian dewasa, perbedaan dalam karakter bawaan dan pengalaman hidup akan berperan besar.
Pengaruh kontekstual utama
Manusia adalah makhluk social. Dari awal, mereka berkembang dalam konteks social dan historis. Anak yg lahir di amerika serikat akan mendapatkan pengalaman yang sama sekali berbeda dengan mereka yang lahir di amerika pada masa colonial. Bagi seorang bayi biasanya konteks paling dekat yang di temukan adalh keluarga, akan tetapi keluarga pada gilirannya keluarga akan dipengaruhi oleh lingkungannya yang lebih luas, seperti lingkungan sekitar, komunitas dan masyarakat yang senatiasa berubah.
Keluarga, memiliki beragam bentuk pada waktu dan tempat yang berbeda. Keluarga inti adalah unit dua generasi yang memilki satu atau dua orang tua dengan anak biologis , ana adopsi atau anak tiri mereka.
Keluarga besar ( extended family) jaringan multi generasi yang memiliki ikatan darah – merupakan pola tradisioal dari pengorganisasian masyarakat.
Status sosioekonomis dan lingkungannya.status social ekonomi (SSE)
Merupakan kombinasi dari berbagai factor seperti pendapatan, pendidikan dan pekerjaan.  Secara garis besar bukan SSE itu sendiri yang mempengaruhi keluarga tersebut. Tetapi factor - factor yang diasosiasiakan dengan SSE seperti jenis rumah dan tempat tinggal mereka , kualitas gizi dan pelayanan kesehatan, pengawasan, pendidikan, dan berbagai kesempatan lain yang tersedia untuk mereka.
SSE membatasi pilihan keluarga berkenaan dengan tempat tinggal. Para periset telah meneliti bagaimana pengaruh komposisi lingkungan pertetangga terhadap perkembangan. Sejuh ini, aspek terkuat tampaknya adalah penghasial rata – rata (income) dan kualitas sumber daya manusia dari sebuah lingkungan –yang merupakan persentasi dari orang dewasa berpendidikan dan mempunyai pekerjaan yang dapat membangun fondasi perekonomian sebuah komonitas dan menyajikan teladan panutan.
Ancaman terhadap kesejahtraan anak akan berlipat ganda jika factor resiko (risk factor) – kondisi yang meningkatkan keluaran negative dari lingkungan – juga eksis. Hidup dalam lingkungan miskin dengan sejumlah penduduk menganggur membuat hanya sangat sedikit dukungan social tersedia.
Pengaruh normatif dan nonnormatif
Peristiwa atau factor normatif akan dialami dengan cara yang sama oleh sebagian besar orang dalam sebuah kelompok. Factor pengaruh nomatif berbasis usia berlangsung bagi orang dalam kelompok usia tertentu. Factor tersebut mencakup peristiwa biologis (seperti pubertas dan menopause) dan juga peristiwa social ( seperti masuk sekolah, menikah, menjadi orang tua dan pensiun).
Factor pengaruh normatif berbasis sejarah merupakan hal yang secara umum terjadi pada kelompok (cohort) tertentu ; sekelompok orang yang lahir pada waktu yang sama, seperti pada masa great depression. Tergantung dimana dan kapan mereka hidup, seluruh generasi akan merasan efek dari periode kesejahtraan ekonomi, resensi, peran, kelaparan, bencana alam atau ledakan nuklir dan dari perkembangan kultur .
Factor pengaruh nonnormatif adalah peristiwa luar biasa yang berpengaruh besar pada kehidupan seseorang. Factor pengaruh tersebut dapat saja berupa peristiwa biasa yang terjadi pada waktu yang tidak biasa (seperti menikah di usia  dini ) atau berupa peristiwa yang tidak biasa ( seperti lahir cacat atau teramcam serangan teroris)
Mendeteksi Tumbuh Kembang Anak
periode paling penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pada masa ini, semua pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak Anda ke depannya. Selain itu, pada masa ini juga sang anak akan mengalami perkembangan dalam hal kesadaran sosial, kemampuan berbahasa, emosional, kecerdasan serta kreativitas, yang juga akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak pembuahan di dalam rahim hingga dewasa. Bukan hanya fisik yang bertumbuh, kepandaian sang anak pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pertumbuhan tersebut ditandai oleh bertambahnya ukuran fisik dan struktur fisik seorang anak. Sedangkan perkembangan terkait dengan perkembangan fungsi yang meliputi kemampuan motorik, kognisi, bahasa dan sosial.
Jika dibagi-bagi, kebutuhan dasar seorang anak dapat dibagi menjadi 3 yaitu "Asuh, Asih dan Asah". Kebutuhan Asuh yaitu segala sesuatu kebutuhan yang menyangkut biomedis seperti asupan gizi selama dalam kandungan, pakaian, perawatan kesehatan berupa imunisasi serta pencegahan terhadap timbulnya gejala penyakit dan kebutuhan akan tempat tinggal.
Sementara kebutuhan Asih merupakan segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan emosional sang anak seperti kasih sayang, penghargaan, pujian, tanggung jawab serta perhatian. Kebutuhan asih juga salah satunya memberikan rasa aman pada sang anak dengan adanya kontak fisik dan psikis dengan sang ibu sedini mungkin. Untuk itu, dalam memberikan hukuman sebaiknya tidak memarahi sang anak tetapi berikanlah contoh-contoh yang penuh dengan kasih sayang.
Sedangkan kebutuhan Asah merupakan kebutuhan tentang stimulasi mental dini. Disini merupakan awal mula terjadinya proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sejak dini, disesuaikan dengan tingkat perkembangan sang anak. Jika dididik sejak dini, pada saat umur anak menginjak 4-5 tahun akan terbentuk kepribadian dan etika yang baik, cerdas, terampil serta mandiri.
Selain kebutuhan-kebutuhan di atas, yang tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak adalah nutrisi yang didapatkannya. Nutrisi sangat penting peranannya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak sejak berada di dalam kandungan sampai lahir hingga masa pubertas. Sejak sang anak lahir sampai berumur 24 bulan, orangtua wajib memperhatikan asupan gizi yang lengkap serta pemberian stimulasi atau rangsangan, karena nutrisi dan stimulasi tersebut sudah merupakan satu kesatuan yang harus dipenuhi. Sang anak membutuhkan nutrisi untuk menunjang kemampuan otak serta daya tahan tubuhnya, sementara stimulasi selain berfungsi sebagai pengalaman dini sang anak juga sebagai bagian dari proses tumbuh kembangnya.
Nutrisi sangat penting untuk meningkatkan dan memelihara kecerdasan otak, maka dari itu nutrisi bagi anak Anda harus dicukupi dari makanan yang Anda berikan pada sang anak sehari-hari. Bagi yang masih bayi, kebutuhan nutrisinya cukup terpenuhi dengan diberikan ASI. Tetapi bila sang bayi telah memperoleh makanan tambahan, maka makanan yang diberikan harus mengandung karbohidrat, mineral, lemak, protein dan vitamin yang cukup.
Berikut tingkat perkembangan anak berdasarkan umurnya :
* 4-6 minggu
* Mulai tersenyum secara spontan, diikuti dengan mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian. 12-16 minggu
* Dapat menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah datangnya suara, serta menggenggam benda yang diletakkan di tangannya. 20 minggu
* Mampu meraih benda-benda yang didekatkan padanya. 26 minggu
* Dapat duduk dibantu oleh kedua tangannya, memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain dan bisa makan biskuit sendiri. 9-10 bulan
* Mampu memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara, serta menunjuk dengan jarinya. 13-15 bulan
Dapat mengucapkan kata-kata tunggal, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, bermain dengan orang lain, berjalan tanpa dibantu serta mencorat-coret.
GIZI memiliki peranan yang tidak diragukan lagi pada tumbuh kembang anak terutama dalam kaitannya dengan lingkungan anak sejak dalam kandungan hingga remaja. Pola makan dan kualitas makanan anak di negara-negara tropik merupakan tantangan yang sangat perlu dikaji lebih mendalam untuk menjawab masalah gizi pada tumbuh kembang anak di Indonesia.
Sejak lama telah diketahui bahwa gizi sangat penting peranannya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak sejak konsepsi dalam rahim dan berakhir pada masa pubertas. Dalam tumbuh kembang anak terdapat tahapan yang perlu diperhatikan pada periode kritis :
* Tahap Prenatal (dalam rahim)

* Merupakan bagian dari suatu proses perkembangan genetik yang dimodifikasi oleh variabel ibu (maternal), apabila ibu hamil mendapatkan makanan yang cukup, maka bayi yang dikandungnya akan lahir normal. Pada ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Tahap Postnatal (pasca lahir)

Dimana bayi dalam proses tumbuh kembang hingga dewasa dipengaruhi oleh lingkungan hidup keluarganya, sosial, ekonomi dan faktor lingkungan lainnya.
Gizi yang tepat merupakan promosi utama untuk pertumbuhan dan perkembangan normal pada tahap-tahap waktu anak di atas. Oleh karena itu anak membutuhkan :
* Makro Nutrien (protein, lemak, karbohidrat dan cairan)
* Mikro Nutrien (vitamin dan mineral)
Dalam era globalisasi ini perkembangan teknologi pangan dan gizi tampak sangat menonjol sehingga produk yang ditawarkan pada masyarakat semakin banyak dan bervariasi. Kebutuhan gizi pada usia balita perlu diperhatikan tentang kualitas ASI dan kemampuan memberikan ASI ekslusif pada ibu bekerja di Indonesia hingga 6 bulan.
Perubahan pemberian makanan dan kesukarannya menjelang 2 tahun merupakan akhir kritis yang sangat menentukan. Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi bagi balita diperlukan makanan pendamping ASI yang bergizi yang kaya akan kandungan protein, vitamin dan mineral.
Untuk menghindari masalah yang serius karena kekurangan gizi makan pada tahap-tahap diatas, yaitu diperlukan tahap :
* Tahap Prenatal
* Perlu tambahan nutrisi dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi para ibu hamil dengan cara menerapkan pola makan yang baik, mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang bergizi serta meminum susu khusus ibu hamil yang memiliki kandungan gizi yang baik. Tahap Postnatal
Perlu makanan pendamping ASI (MPASI) yang bermutu dan bergizi tinggi setelah bayi diberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan.

 Sumber :
-          Papalia E Diane, Wendkos Old Sally, Felman Ruth Duskin, 2008, Human Development ( psikologi perkembangan) edisi kesembilan, kencana preneda media group ; Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar