Senin, 20 Januari 2014

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA DEWASA AWAL

BAB II
PEMBAHASAN
I.            Pengertian Kognitif
Kognitif adalah bagaimana seseorang beradaptasi dan menginterpretasikan objek, keadaan dirinya, dan kejadian-kejadian disekitarnya. Secara umum, kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa,sintesa, dan evaluasi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi, berdasarkan kepad pengetahuan faktual yang empiris.
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu, kognitif berbeda dengan teori behavioristik yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.
II.          PERKEMBANGAN KOGNITIF DEWASA AWAL
v Menurut Piaget
Remaja dan dewasa awal sama-sam berada pada tahap oprasional formal tetapi tingkat kualitasnya lebih baik pada masa dewasa awal.
v Menurut W. Perry
Remaja berpikir dualistic, dewasa awal berpikir dengan pola relativisme total.
v Menurut Turner & Helms
Perkembangan kognitif dewasa muda berada pada post formal reasoning/penalaran post formalkemampuan ini ditandai dengan pemikiran yang bersifadt dialektikal (dialectical thought), yaitu kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-gagasan, teori-teori, pendapat-pendapat dan pemikiran-pemikiran yang bersifat kontraktif, sehingga individu mampu mensintesiskannya dalam pemikiranbaru dan kreatif.
v Menurut Jan Sinontt
Perkembangan dewasa awal berada pada tahap post formal. Berfikir postformal terjadi dalam suatu konteks sosial dan emosional. Tidak seperti masalah-masalah yang piaget pelajari, yang melibatkan fenomenal fisik serta menuntut pengamatan dan analisis objektif dengan tenang, dilema sosial lebih tidak terstruktur dengan jelas dan sering bermuatan emosi. Dalam situasi sejenis inilah orang dewasa yang matang cenderung menggunakan pemikiran postformal.
 III.   Model rentang kehidupan perkembangan kognitif
Model rentang kehidupan K. Warner Schaie tentang perkembangan kognitif (1977-1978 Schaie & Willis,2000) melihat penggunaan intelek yang berkembang dalam suatu konteks sosial. Ada tujuh tahap berkisar pada beberapa tujuan yang muncul pada berbagai tahap kehidupan. Tujuh tahap tersebut yaitu:
1.      Tahap pemerolehan : acquisitive stage (masa anak dan remaja). Anak dan remaja memperoleh informasi dan keterampilan terutama hanya sekedar mendapatkannya atau sebagai persiapan untuk turut serta di masyarakat.
2.      Tahap pencapaian : achieving stage (akhir masa remajaatau awal dua puluhan hingga awal tiga puluhan). Dewasa awal tidak lagi memperoleh pengetahuan dan keterampilan hanya untuk memperoleh pengetahuan; mereka menggunakan pengetahuan yang mereka ketahui untuk mengejar tujuan, seperti karier dan keluarga.
3.      Tahap tanggung jawab : responsible stage (akhir tiga puluhan hingga awal enam puluhan). Orang-orang pada usia paruh baya menggunakan pikiran mereka untuk memecahkan masalah praktis yang berhubungan dengan tanggung jawab terhadap orang lain, seperti anggota keluarga dan karyawan.
4.      Tahap eksekutif : executive stage (tiga puluhan atau empat puluhan hingga setengah baya). Individu-individu pada tahap eksekutif, yang mungkin tumpah tindih dengan tahap pencapaian dan tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap sistem masyarakat (seperti pemerintahan atau organisasi bisnis) atau gerakan sosial. Mereka berhadapan dengan hubungan kompleks pada banyak tingkatan.
5.      Tahap reorganisasional : reoeganizational stage (akhir paruh baya, masa awal dewasa akhir). Individu-individu yang memasuki usia pensiun mengatur ulang kehidupan dan energi intelektual mereka disekitar pengejaran-pengejaran yang bermakna yang merupakan pekerjaan-pekerjaan yang diberi upah.
6.      Tahap reintegrasi : reintegrative stage (dewasa akhir). Dewasa yang lebih tua, yang mungkin melepaskan keterlibatan sosial tertentunya dan yang fungsi kognitifnya mungkin terbatasi oleh perubahan biologis, sering kali lebih selektif dalam memilih tugas yang mereka upayakan. Mereka berfokus pada tujuan kegiatan mereka dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang paling bermakna bagi mereka.
7.      Tahap penciptaan warisan : legacy-creating stage (lanjut usia). Mendekati akhir hidup, ketika reintegrasi telah utuh (atau sedang berjalan), orang-orang lanjut usia mungkin membuat instruksi untuk menentukan kepemilihan dari barang-barang mereka, merencanakan pengaturan pemakaman, dan menyampaikan sejarah secara lisan, atau menulis cerita hidup mereka sebagai warisan bagi orang-orang yang mereka cintai. Tugas-tugas ini melibatkan pelatihan kompetensi kognitif dalam konteks sosial dan emosional.
 IV.  Ciri-ciri Perkembangan Dewasa Awal
Dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson (dalam Mappiare : 17) terdapat 7 ciri kematangan psikologi, ringkasnya sebagai berikut:
a.       Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri sendri atau untuk kepentingan pribadi.
b.      Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien; seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya.
c.       Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain.
d.      Keobjektifan; orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan.
e.       Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis, paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya.
f.       Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada orang lain membantu usahan-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
g.      Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah:
a.    Usia reproduktif (Reproductive Age)
Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.
b.     Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)
Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan.
Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
c.     Usia Banyak Masalah (Problem age)
Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya.


d.   Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)
Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan.
e.    Masa keterasingan sosial
Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan (Erikson:34).
f.      Masa komitmen
Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan: “Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang trrlalu berat untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai guru besar”.

g.    Masa Ketergantungan
Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.
h.    Masa perubahan nilai
Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.
i.      Masa Kreatif
Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.
Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun samapi kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
Hurlock (1993) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.
Dari segi fisik, masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masa dewasa adalah masa yang sangat panjang (20 – 40 tahun), dimana sumber potensi dan kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari masa remaja yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang menuntut kemandirian dan diujung fase ini adalah fase dewasa akhir, dimana kemampuan sedikit demi sedikit akan berkurang. Sehingga masa dewasa awal adalah masa yang paling penting dalam hidup seseorang dalam masa penitian karir dan sumber penghasilan yang tetap.
Masa ini juga adalah masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting. Seseorang yang ada pada masa ini, harus bisa menempatkan dirinya pada situasi yang berbeda, problem rumah tangga, masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hidup berkeluarga, menjadi warga masyarakat, pemimpin, suami/istri membutuhkan kestabilan emosi yang baik.



DAFTAR PUSTAKA

Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang  kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Santrock.2007. Perkembangan Anak.Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Santrock.2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Diane E.Papalia, Sally Wendkos Olds dkk. 2009. Human Development (edisi 10). Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika.



Mata Kuliah   : Psikologi Perkembangan Dewasa dan Lansia
Dosen              : St. Sawaliah
 



PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA DEWASA AWAL



Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
Psikologi  Perkembangan Dewasa dan Lansia
Program Studi Psikologi



MAGGIE TINEKE MARIA TANOD    1271042031
METTRY ALDILA HAMID                   1271042068
NURILAH AHMAD                                 1271042071
ARI ASHARI                                             1271042037



                                                                    


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013

1 komentar: