Jumat, 17 Januari 2014

tes integensi bakat dan minat

Tes Intelegensi , Tes Bakat dan Tes Minat
Inteligensi merupakan faktor pembawaan atau faktor dasar yang dimiliki seseorang yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajarnya, sehingga bagaimanapun diusahakannya peralatan, kondisi, serta metode yang sempurna, pada akhirnya hasil belajar seseorang akan ditentukan oleh tingkat kecerdasan orang tersebut.
Tes inteligensi adalah suatu alat ukur berupa tes yang digunakan untuk mengetahui sebarapa tingkat kecerdasan seseorang yang di tes (testee). Setelah diketahui mengenai tingkat kecerdasan seseorang, pemeriksa dapat memanfaatkannya lebih lanjut, antara lain:
·         Untuk tujuan seleksi
Melalui tes inteligensi, faktor-faktor yang ada pada diri seseorang, termasuk faktor ynag karena suatu sebab belum berkembang tetapi jelas dimiliki, ikut diperhitungkan. Sehingga, apabila penggunannya benar-benar terlaksana dengan teliti dan objektiif, maka akan dapat membantu pembimbing dalam menyeleksi individu dan menempatkannya secara tepat.
·           Untuk tujuan diagnostik
Melaui tes inteligensi dapat diketahui mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami seseorang yang disebabkan oleh taraf inteligensi seseorang tersebut.
1.      SPM  (Standart Progressive Matrics)
Merupakan salah satu contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven pada tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar.
Tujuan dari SPM, yaitu :
1.      kemampuan penalaran ruang yaitu kemampuan seseorang dalam memahami konsep ruang (spasial),
2.      kemampuan menganalisis, mengintegrasikan, mencari dan memahami sistem hubungan diantara bagian-bagian.
3.      kemampuan dalam hal ketepatan yaitu kemampuan seseorang dalam menghitung.

2.      APM  (Advanced Progressive Matrices)
APM merupakan salah satu alat tes non verbal yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam hal pengertian dan melihat hubungan-hubungan bagian gambar yg tersaji serta mengembangkan pola fikir yang sistimatis penyajiannya dapat dilakukan secara klasikal dan individu. Tujuan dari tes APM ini adalah untuk mengukur tingkat intelegensi serta untuk tujuan analisis klinis.  
Tujuan dari test APM adalah :
·         Untuk mengukur kemampuan intelektual orang normal, tanpa batasan waktu umur dan dipakai diatas 11 tahun.
·         Digunakan untuk kemampuan observasi.
·          Untuk mengukur tingkat inteligensi.
·         Untuk analisis tujuan klinis.
3.      WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) tes adalah instrumen klinis utama yang digunakan untuk mengukur kecerdasan orang dewasa dan remaja.WAIS asli (Formulir I) diterbitkan pada bulan Februari 1955 oleh David Wechsler , sebagai revisi yang Wechsler Bellevue Intelligence-Skala. WAIS diciptakan dengan dasar pikiran bahwa inteligensi terdiri dari aspek-aspek verbal, abstrak, numerical, dan faktor G.WAIS ada 2 kelompok susunan tes yaitu : kelompok verbal (lisan) dan kelompok non verbal (perbuatan).
Sub-sub Tes Wechsler Berdasarkan Umur Testi
Anak Kecil
(WPSSI-R)
Anak Usia Sekolah
(WISC-R)
Usia 16 Tahun Ke Atas
(WAIS-R)
VERBAL
Informasi
Pemahaman
Aritmatika
Persamaan
Kosakata
(Kalimat)

Informasi
Pemahaman
Aritmatika
Persamaan
Kosakata
(Selisih Digit)

Informasi
Pemahaman
Aritmatika
Persamaan
Kosakata
(Selisih Digit)
PERFORMANSI
Mendesain Balok
Menyempurnakan Gambar

Merangkai Obyek
(Memasang Hewan)
Jaringan
Desain Geometrik

Mendesain Balok
Menyempurnakan Gambar
Menata Gambar
Merangkai Obyek
Koding
Jaringan

Mendesain Balok
Menyempurnakan Gambar
Menata Gambar
Merangkai Obyek
Simbol Digit
Tes Binet
Binet berpendapat bahwa tingkat intelegensi dapat dibuktikan dari tanggapan orang-orang pada semua umur terhadap situasi yang ada dilingkungan sekitarnya. Alfred Binet bersama dengan Theophile Simon mendefinisikan inteligensi sebagai terdiri atas 3 komponen, yaitu :

a. kemampuan untuk mengarahkan fikiran atau mengarahkan tindakan
b. kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan
c. kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism

Tes Pengukuran Standford Binet :
                   MA 
 IQ    =    CA       X 100                           
IQ = Intelligence Quotient
MA= Mental age atau umur mental
CA= Chronological age atau usia kronologi
Tes Bakat
Bakat  merupakan suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mancapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Tes bakat memiliki tujuan, antara lain:
·         Untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan  pendidikan maupun pekerjaan,
·         Untuk mendiagnosa masalah belajar yang dialami seseorang,
·         Sebagai sarana untuk mengetahui sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang.
1.      DAT
Untuk mengetahui bakat individu siswa secara tepat, perlu dilaksanakan pengukuran psikologis dengan menggunakan beberapa instrumen tes bakat. Tujuan : Tes bakat yang dilakukan atau dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih spesifik (kemampuan khusus).
 Tes bakat dibagi ke dalam dua golongan luas, yaitu yang dikenal sebagai tes bakat umum dan tes bakat khusus.Salah satu instrumen bakat yang digunakan adalah Diferential  Aptitude Test (DAT) / Tes Bakat Pembedaan.
Deskripsi materi DAT
1.      Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, selain itu, untuk mengetahui seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.
2.      Kemampuan Angka (Numerical Ability)
Tujuan dari materi ini adalah mengungkap pemahaman relasi angka dan menangani konsep angka, mengetahui seberapa baik seseorang memahami ide – ide yang diekspresikan dalam bentuk angka, seberapa jelas dapat berpikir dan menalar angka.
3.      Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning)
Suatu instrument non verbal yang mengungkap penalaran individu. Individu harus menentukan asas atau prinsip, menentukan perubahan gambar, serta memberi tanda.
4.      Kecepatan dan Keteitian  Klerikal
Tujuannya adalah untuk  mengukur kecepatan memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana, mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat, kemampuan memberi tanggapan.
5.      Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)
Tes ini disusun berdasarkan tes pemahaman mekanikal yang disusun oleh Binet. Tujuannya adalah untuk mengungkap bagaimana seseorang menangkap prinsip umum. Melihat seberapa baik seseorang memahami hukum yang mendasari alat – alat, mesin – mesin dan alat sederhana.
6.      Relasi Ruang (Space Reasoning)
Mengungkap seberapa baik seseorang dapat membayangkan atau membentuk gambar –gambar dari objek – objek padat dengan hanya melihat rencana dari atas kertas datar.
7.      Pemakaian Bahasa: Mengeja
Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata, serta untuk mengukur seberapa baik seseorang mengeja kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.

8.      Pemakaian Tata Bahasa
mengukur kemampuan siswa / seberapa baik seseorang dapat mengenal kesalahan –kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan pemakaian kata dalam kalimat yang mudah
Tes Minat
Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk ppada typical performance. Dalam konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada senang atau tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya.
Tes minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk mangukur dan manganalisis minat seseorang.
Tujuan dari tes ini, adalah membantu menemukan minat dasar yang dimiliki seseorang, setelah diketahui minat dasar yang dimiliki seseorang (ada tidaknya minat terhadap sesuatu, arah minat individu, serta kuat lemahnya minat yang dimiliki), maka dapat digunakan untuk membantu individu yang bersangkutan menjadi pekerja keras atau orang yang berminat, memiliki penyesuaian diri yang baik dan efektif
1.Tes Bakat Skolastik (TBS)
TBS adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan. Tes ini juga dpt mencerminkan IQ seseorang. TBS  ini adopsi dari tes SAT (Scholastic Aptitude Test) yg sdh mnjd tes standar ujian masuk Perguran Tinggi di Amerika dan dunia. Di Indonesia, tes ini dikenal dengan nama lain Tes Potensial Akademik (TPA) dan telah menajdi bagian dari tes penyaringan standar berbagai institusi, termasuk dalam ujian masuk Perguruan Tinggi. Ada empat jenis soal yang akan dihadirkan dalam TPA, yaitu tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.






Referensi :
·         Azwar, Syaifuddin. 2008. Psikologi Inteligensia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
·         Buku pengangan WAIS, 2012. Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
·         Buku pengangan Tes Stanford Binet, 2012. Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar

·         PT.Prenhalindo http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/12/tes-kecerdasan-inteligence-test.html diakses 2 april 2013, pukul 09.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar